Dalam membuat simulasi
terkadang terjadi kesalahalan maupun kekurangan. Ada simulasi yang justru
membahyakan manusia. Disini saya akan mengambil contoh kegagalan dalam simulasi
pesawat terbang. Banyak faktor yang memungkinkan terjadinya kegagalan seperti
kesalahan manusia, kesalahan teknis, sistem penerbangan,kondisi cuaca dan
kondisi lingkungan. Untuk mencegah terjadinya kecelakan, pilot memaikan peran
penting dalam penanganan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Pentingnya dilakukan
simulasi untuk memprediksi sistem penerbangan,
menangani kesalahan teknis yang berasal dari kegagalan mesin serta lingkungan yang tidak mendukung
saat pengoperasian pesawat terbang.
Ketersediaan
fasilitas simulasi penerbangan dapat digunakan untuk meniru mode kegagalan yang
mungkin di pengoperasian pesawat pada saat take-off, jelajah, keturunan
pendekatan, dan mendarat. Fasilitas yang sama dapat efektif digunakan untuk
analisis Flight Data Recorder (FDR) dalam hubungannya dengan kecelakaan pesawat
udara rekonstruksi dan penyelidikan.
Penelitian yang memperhitungkan 1.459 kecelakaan dari tahun 1950 sampai
2004 menunjukkan bahwa kesalahan pilot adalah penyebab utama dari kecelakaan diantaranya
penyebab kecelakaan termasuk pilot, cuaca dan kegagalan mekanik. Lainnya kesalahan
manusia termasuk lalu lintas udara pengontrol kesalahan, pemuatan pesawat yang
tidak tepat, kontaminasi bahan bakar, pemeliharaan yang tidak tepat
termasuk Sabotase dll.
Sebagai contoh yaitu pesawat asal Rusia Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak Bogor,
dengan menutupi terjadinya kegagalan desain dan struktur pesawat tersebut,
serta menyimpulkan secara cepat penyebabnya adalah human
error, salah satunya mungkin bisa saja dengan mengangkat isu yang
sempat berkembang bahwa ada penumpang pesawat yang tidak mematikan HP nya
ketika sedang terbang bahkan atau mungkin hanya isu saja.